Minggu, 28 Februari 2016

ketika " tak pernah sama lagi "

masih bertanya kenapa semuanya berubah??? kenapa yang dulu bukanlah yang sekarang??? dan kenapa ada kata " tak pernah sama lagi". hanya ada satu jawaban dari pertanyaan2 itu , "rasa sakit". sekecil apapun percikan sakit menempel dihati seseorang, hal itu akan membuat orang tak pernah sama lagi. ( jadi hati2 ya dengan hati seseorang :) ). biarpun kata maaf sudah terlontar dari bibir, semua itu gak menjamin dengan apa yang ada dihatinya ( okeh begini kadang apa yang dipikirkan/ ucapkan itu gak sama dengan apa yang ada dihatinya ) . ibarat sekali kamu menancapkan pisau di tangannya sampai kapanpun akan ada bekas dari tancapan sekalipun luka sudah kering ataupun tidak terasa sakit sama sekali. bekas luka bisa mengingatkan tancapan yang pernah terjadi, kapanpun dan dimanapun.
*lalu bagaimana jika hal itu terjadi????
jawaban dari pertanyaan tersebut adalah selalu buatlah orang tersebut tersenyum bahagia. minimal kita sudah memberinya obat agar lukanya cepat sembuh dan tidak terasa sakit lagi, jika bekas luka itu mengingatkan akan sesuatu maka yang dia ingat hanyalah sosok yang selalu ada untuk menyembuhkan luka itu.

semua orang berhak untuk menerima rasa sakit bahkan bahagia, tapi cobalah buat orang yang disekeliling kita tersenyum, karena itu adalah kunci dari kehidupan yang lebih bermakna.

thanks for reading
kartika mutiara
00.50
5 juli 2015
enjoy with your life guys :)

Rabu, 21 Oktober 2015

MUSUH? SIAPA?

Pernah baca " sahabat dekatlah yang berpotensi sebagai musuh besar". kenapa harus begitu? itu jelas tidak dibenarkan! Bahkan tidak ada kata “ mantan sahabat “ kenapa harus menjadi musuh?. Jika seseorang benar mengerti apa arti sahabat maka tidak akan kata musuh. Jadi sebelum berfikir demikian maka cermati dulu apa arti sahabat itu. seseorang sahabatlah yang mau menerima segala kekurangan dan kelebihan, seorang sahabatlah yang mau berbagi hal yang belum pernah didapat. segala pengertian, kepercayaan pastilah sudah tertanam. jadi apapun keadaanya , seorang sahabat akan selalu mengulurkan tangannya. " musuh ". berbicara tentang itu, sebenarnya tidak ada musuh ( dalam artian dua atau sekelompok yang saling membenci dan memandang bahwa diri merka yang paling terbaik, hanya merekalah yang memiliki kekuatan, hanya merekalah yang pantas mendapatkan sesuatu, hanya merekalah yang nomor satu dan hanya merekalah ) .
jadi siapa sebenarnya musuh kita jika bukan orang lain? Yang berpotensi sebagi musuh yaitu DIRI SENDIRI. Kenapa ? Karena diri sendiri yang menciptakan sifat itu.. sifat yang menyebabkan sebuah pertemanan atau persahabatan menjadi hancur. IRI HATI DAN KEEGOISAN. Itulah musuh terbesar kalian dan bukan lah sahabat.
Bukan sahabat yang berubah, tapi kita sendiri yang berubah. Segala perubahan akan memberikan dampak walaupun itu hanya sekecil tengu. Sikap sahabat berubah? Coba pikirkan lagi, apakah benar tidak ada perubahan yang terjadi pada diri kita?jadi cobalah untuk mengerti diri sendiri jangan hanya menyudutkan orang lain sebagi kambing hitam dan alih – alih menganggap mereka sebagai musuh. Makanya ada pepatah mengatakan “ sebelum kamu melihat orang lain cobalah liat sendiri dulu,bercerminlah dulu”. Coba untuk mengendalikan sifat – sifat seperti itu.
Saya yakin untuk menghilangkannya itu susah tapi mengendalikannya itu adalah hak termudah yang bisa dilakukan. Maka tidak akan kata “ sahabat berpotensi menjadi musuh terbesar’ . karena sebenarnya musuh terbesar kita adalah diri sendiri. Jadi jangan salah artikan kata “ sahabat “. Sahabat adalah rumah kedua setelah keluarga. Pernahkah kalian mendapatkan sebuah masalah dan tidak bisa diceritakan kepada keluarga? Dana malah lebih nyaman berbagi dengan seorang sahabat? Itu karena “ SAHABAT ADALAH RUMAH KEDUA SETELAH KELUARGA BUKAN POTENSIAL MUSUH TERBESAR “

Saya tau akan ada pro dan kontra mengenai hal ini tapi satu hal bagi saya “ sahabat adalah rumah kedua saya “.disaat kita jauh dari keluarga, sahabatlah yang selalu memberi warna. Jika ada kata “ benci “ berarti harus ada yang diklarifikasi. Berbahagialah dengan sahabatmu. Kita tidak akan pernah tau apa yang akan mereka lakukan untuk kita kelak. Baik buruknya mereka itu adalah hasil dari penanaman benih yang telah kita kerjakan pada diri mereka. Sebelum mereka memusuhi kita, musuhilah sifat – sifat merusak yang ada didalam diri kita . 
21.37
 21/10/2015